“Mengutuk Atau Memberkati
?”
dari mulut yang satu keluar
berkat dan kutuk . Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi
(Yakobus 3:10). Firman Tuhan mengata kan,‘apa yg kita tabur, maka itu pula
yg akan kita tuai’ (Galatia 6:7). Dan jika mulut kita sampai mengeluarkan
sesuatu yg tidak baik, seperti kutuk, maka bukan saja kita yg akan menuai
akibat nya, tapi juga bisa menimpa orang-orang terkasih yg ada disekitar kita .
Contohnya, yaitu : 1) Mengutuk orang lain . Satu
ketika, seorang anak kelas 1 sekolah dasar yg baru masuk, dimarahi oleh gurunya
; “Hei, kamu adik si B yg nakal itu ya ! Awas ya, jangan kamu macam-macam
disini seperti kakak kamu . Pasti kamu sama juga nakal dan bodoh, seperti kakak
kamu ! Bentak sang guru . Tentu saja si anak yg tidak tahu apa-apa, jadi
merasa minder dan ketakutan . Dan akibatnya sepanjang tahun itu, dia jadi
anak yg gagal, suka bolos, malas sekolah, dan akhirnya tidak naik kelas .
Tapi ketika tahun selanjutnya, gurunya ganti dengan seorang yg penuh kasih, dan
selalu berkata pada anak itu ; bahwa dia pasti bisa, bahwa dia tidak bodoh dan
nakal . Hebatnya tahun itu, sianak berubah drastis, jadi anak yg rajin, cerdas,
bahkan juara dikelasnya. Dan yg terima kutuk tadi bukan saja sianak, yg
jadi bodoh, tapi juga siguru yg mengeluarkan kutuk, dianggap sebagai guru yg
gagal dan buruk. Jadi janganlah menggunakan mulut kita untuk mengutuk
orang lain, keluarga atau anak, agar jangan mereka dan juga kita,menderita
akibatnya . 2) Mengutuk diri sendiri, tentang hari ini.
Dan jika itu, entah secara sadar atau tidak, kita sampai mengatakan ;
betapa sulit keadaan yg akan kita alami, dan betapa buruk hasil yg mungkin kita
terima, maka kemungkinan besar, itu pulalah yg akan terjadi pada diri kita
dihari ini . Coba saja anda memandang kesebuah cermin, jika wajah anda
cemberut, maka wajah yg ada dicerminpun, akan menunjukkan wajah cemberut yg
sama . Tapi se baliknya, jika anda tersenyum pada hari ini (penuh harap dan
iman, percaya akan kasih dan pertolongan Tuhan), maka pastilah hari inipun akan
balas tersenyum dan berikan segala sesuatu yg terbaik bagi kita . 3)
Mengutuk diri sendiri, tentang hari depan / esok . Demikian pula,
jika kita putus asa dan merasa kecil harapan atau bahkan merasa tak ada harapan
untuk hari esok / masa depan, maka bukan lagi kita jadi tidak punya kekuatan
dan semangat untuk menghadapi dan menjalani hari esok, tapi juga akan membuat
kutuk yg kita lakukan secara tidak sadar itu, balik menghantam kehidupan kita
sendiri . Sebab apa yg kita cemaskan, itu yg terjadi. Dan apa yg kita
takutkan, itu yg akan mendatangi (Ayub 3:25). Dan ketahuilah, bahwa ;
ketika kita mengutuk sese orang (siapapun itu), sebenar nya sama saja kita sedang
mengutuki ‘Penciptanya’. Atau ketika kita mengutuki, keadaan kita hari ini,atau
hari esok, sebenarnya sama saja kita sedang mengutuki ‘Pemberi hari ini dan
hari esok,yaitu Tuhan Allah. Dan jelas itu pula yg akan Tuhan kembalikan
secara berlipat ganda pada kita (Hosea 8:7 a) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar