Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 18 April 2013


Mengutuk Atau Memberkati ?

dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk . Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi (Yakobus 3:10).  Firman Tuhan mengata kan,‘apa yg kita tabur, maka itu pula yg akan kita tuai’ (Galatia 6:7). Dan jika mulut kita sampai mengeluarkan sesuatu yg tidak baik, seperti kutuk, maka bukan saja kita yg akan menuai akibat nya, tapi juga bisa menimpa orang-orang terkasih yg ada disekitar kita .  Contohnya, yaitu :  1)  Mengutuk orang lain . Satu ketika, seorang anak kelas 1 sekolah dasar yg baru masuk, dimarahi oleh gurunya ; “Hei, kamu adik si B yg nakal itu ya ! Awas ya, jangan kamu macam-macam disini seperti kakak kamu . Pasti kamu sama juga nakal dan bodoh, seperti kakak kamu ! Bentak sang guru .  Tentu saja si anak yg tidak tahu apa-apa, jadi merasa minder dan ketakutan .  Dan akibatnya sepanjang tahun itu, dia jadi anak yg gagal, suka bolos, malas sekolah, dan akhirnya tidak naik kelas .  Tapi ketika tahun selanjutnya, gurunya ganti dengan seorang yg penuh kasih, dan selalu berkata pada anak itu ; bahwa dia pasti bisa, bahwa dia tidak bodoh dan nakal . Hebatnya tahun itu, sianak berubah drastis, jadi anak yg rajin, cerdas, bahkan juara dikelasnya.  Dan yg terima kutuk tadi bukan saja sianak, yg jadi bodoh, tapi juga siguru yg mengeluarkan kutuk, dianggap sebagai guru yg gagal dan buruk.  Jadi janganlah menggunakan mulut kita untuk mengutuk orang lain, keluarga atau anak, agar jangan mereka dan juga kita,menderita akibatnya .  2)  Mengutuk diri sendiri, tentang hari ini.  Dan jika itu, entah secara sadar atau tidak, kita sampai mengatakan ; betapa sulit keadaan yg akan kita alami, dan betapa buruk hasil yg mungkin kita terima, maka kemungkinan besar, itu pulalah yg akan terjadi pada diri kita dihari ini .  Coba saja anda memandang kesebuah cermin, jika wajah anda cemberut, maka wajah yg ada dicerminpun, akan menunjukkan wajah cemberut yg sama . Tapi se baliknya, jika anda tersenyum pada hari ini (penuh harap dan iman, percaya akan kasih dan pertolongan Tuhan), maka pastilah hari inipun akan balas tersenyum dan berikan segala sesuatu yg terbaik bagi kita .  3)  Mengutuk diri sendiri, tentang hari depan / esok .  Demikian pula, jika kita putus asa dan merasa kecil harapan atau bahkan merasa tak ada harapan untuk hari esok / masa depan, maka bukan lagi kita jadi tidak punya kekuatan dan semangat untuk menghadapi dan menjalani hari esok, tapi juga akan membuat kutuk yg kita lakukan secara tidak sadar itu, balik menghantam kehidupan kita sendiri .  Sebab apa yg kita cemaskan, itu yg terjadi. Dan apa yg kita takutkan, itu yg akan mendatangi (Ayub 3:25).  Dan ketahuilah, bahwa ; ketika kita mengutuk sese orang (siapapun itu), sebenar nya sama saja kita sedang mengutuki ‘Penciptanya’. Atau ketika kita mengutuki, keadaan kita hari ini,atau hari esok, sebenarnya sama saja kita sedang mengutuki ‘Pemberi hari ini dan hari esok,yaitu Tuhan Allah.  Dan jelas itu pula yg akan Tuhan kembalikan secara berlipat ganda pada kita (Hosea 8:7 a) . Gbu .

Tidak ada komentar: