“Indah Rencana’Mu Tuhan”
“Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik
akan senantiasa celaka” (Amsal
12:21) . Saudara, saya tidak akan membicarakan tentang orang fasik, atau
penentang, atau tidak peduli Allah, sebab sudah jelas ; mereka pasti akan
senantiasa celaka, karena memang tidak ada yang melindungi, menolong dan
membela mereka . Tapi apakah betul,
bahwa orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana atau celaka atau masalah apapun
dalam hidupnya ? Bukankah Ayub yang orang benar dan saleh itupun, ternyata
mengalami juga bencana/ celaka atau masalah dalam hidupnya ? Saudara, kemalangan orang benar juga banyak,
tapi Tuhan selalu lepaskan dia dari semuanya itu (Mazmur 34:20) . Sebab lewat segala peristiwa apapun yang
dialami orang benar, Tuhan sebenarnya ingin selalu mendatangkan kebaikkan (Roma
8:28) . Jadi kita haruslah bisa
membedakan, antara kata ; ‘ditimpa dengan mengalami’ . Sebab ditimpa bencana,
berarti berada dibawah kekuasaan bencana, sedang mengalami ; bisa berarti hanya
mengalami / rasakan beberapa saat, tapi kemudian dapat terluput kembali . Lalu kira-kira, apa tujuan Tuhan membiarkan orang
benar sampai harus alami semua itu ? 1) Untuk
dibentuk lebih baik. Ayub
mengalami semua musibah dalam hidupnya, supaya Tuhan bisa anugerahkan yang
lebih baik lagi, dua kali lipat ganda dari pada keadaannya semula (Ayub
42:12-13) . Seandainya saya membeli kaca
cermin seharga 5 juta rupiah, tapi sebelum dipasang, cermin tadi jatuh dan
hancur berantakan . Sesaat kita
berpikir, cermin yang mahal tadi jadi tak lagi punya harga. Tapi ketika ditangani oleh seorang seniman
ahli lukisan mosaik, maka cermin yang hancur berantakan dan seperti tidak punya
nilai lagi itu, bisa diubahnya jadi sebuah karya senik mosaik indah yang
bernilai amat tinggi, yg harga jualnya justru bisa ratusan kali lipat dari
harga awalnya . Nah jika seorang seniman saja bisa ubah sesuatu yang tadinya
kurang berharga, menjadi sesuatu yg amat berharga, maka terlebih lagi Tuhan
yang penuh kuat kuasa ? 2) Supaya makin bertumbuh.
Sebuah
pohon mangga, ketika distek oleh petani, sama sekali bukan karena pohon itu
punya salah, tetapi supaya pohon tersebut menghasilkan buah yang lebih baik dan
banyak . Ketika seorang anak belajar
naik sepeda, biasanya perlahan dan secara diam-diam akan dilepas oleh orang tua
yang mengajarinya . Apa karena sianak
yang diajari sepeda sudah melakukan kesalahan ?
Sama sekali tidak, tetapi dia harus belajar dilepas dari pegangan
sipengajar, agar bisa mulai belajar menjaga keseimbangan . Sebab jika tanpa dilepas, maka seumur
hidupnya sianak tidak akan pernah bisa mengendarai sepeda . Jadi lewat sesuatu apapun yang terjadi,
sebenarnya Tuhan mau mengajarkan sesuatu yang baru, agar kita semakin bertumbuh
dan bertambah-tambah pengetahuan dan pengenalan akan kasih, kuasa dan kemurahan
Tuhan. Dan yang terpenting, bukankah ahirnya
Tuhan pastilah akan lepaskan kita, dari semua itu dan pulihkan kita dari segala
akibatnya ? 3) Supaya tetap berpegang
pada Tuhan. Jika kita bepergian
dengan menumpang sebuah bus yang harus berjalan, dijalan yang berkelok-kelok
dan berbatu-batu, maka mau tidak mau ; sepanjang jalan kita akan terus
berjaga-jaga dan berpegangan erat pada besi pegangan yang ada di bus tersebut. Dan Tuhan mau, supaya kita berjaga senantiasa,
sebab siiblis memang terus berusaha dan mencari titik kelengahan dan kelemahan
kita, agar bisa menjatuhkan dan menjauhkan kita dari Tuhan . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar