“Ibadah Memberi Banyak
Keuntungan“
"Memang ibadah itu kalau
disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar” (1 Timotius 6:6). Apa
benar bahwa ibadah itu, bisa datangkan banyak keuntungan besar ?
Keuntungan apa sajakah yang bisa kita peroleh, jika kita mempercayai dan
mentaati apa yang diajarkan lewat ibadah kita ? 1) Rasa cukup
. Satu ketika ada seorang kaya raya, mendatangi seorang nelayan yg sedang
santai diperahunya. Lalu katanya ; “Kenapa anda tidak cari ikan ?” “Saya
telah memperoleh cukup untuk hari ini !” jawab si nelayan. Kata sikaya ;
“Mengapa anda tidak cari lebih banyak dari yg dibutuhkan, supaya anda bisa
menyimpan banyak kelebihan, agar kelak bisa jadi kaya !” “Setelah jadi
kaya, lalu apa yg bisa saya lakukan ?” tanya sinelayan lagi. “Ya tentunya
andakan bisa hidup tenang sambil bersantai !” “Lho, jadi menurut anda, apa
yg sedang saya lakukan sekarang ?” kata sinelayan sambil senyum. Dari kisah
ini, ada satu pemahaman yg perlu kita renung kan, yaitu ; mungkin secara
kekayaan, mereka jelas tidak akan sama. Tapi yang namanya, rasa tenang,
bahagia, gembira, puas, dan lain sebagainya, bukan kah itu bisa dimiliki oleh
siapa saja, entah dia kaya atau miskin ? Jadi entah dia itu kaya atau
miskin, jika dia dikuasai oleh keinginan mengejar rasa puas, maka tetap saja
dia akan hidup dalam derita . Apalagi jika demi rasa puas itu, dia sampai rela
melakukan hal-hal yang melanggar perintah Tuhan ? Akibatnya bukan saja
hidupnya bisa sengsara, tetapi juga bisa membuatnya binasa. Karena mengejar
rasa puas/ keinginanlah, banyak orang yang ahirnya susah kan diri, dengan
berbagai derita (1 Timotius 6:10). Waktu umat Israel,disuruh memungut manna
(Keluaran 16:18). Ada yg pungut banyak, ada yg sedikit . Tapi kata Tuhan, bahwa
yg kumpulkan banyak tak kelebihan,yg kumpul kan sedikit juga tak akan
kekurangan. Sebab yg beroleh banyak, tentu punya kebutuhan dan pengeluaran yg
sama banyak nya juga. Dan bukankah kendalikan diri atau rasa puas, adalah
buah Roh Kudus ? (Galatia 5:22-23). 2) Rasa senang atau syukur.
Saudara, tentunya rasa syukur bukan hanya milik yang sedang bahagia,kelimpahan,
dan tanpa kurang suatu apapun. Tapi bisa jadi milik semua orang (entah apapun
keadaannya), asal percaya ; bahwa dengan lakukan hal itu, sebenarnya dia sedang
mentaati kehendak Tuhan, yaitu untuk ; mengucap syukur dalam segala hal (1
Tesalonika 5:18). Dan tiap pelaku kehendak Tuhan, pastilah akan ada upah
besar yang menantinya . Karena dengan menabur syukur, tentu kita akan
menuai syukur-syukur lainnya, yang mendatangkan kebahagia an. Dengan
mensyukuri apa yang ada, bukan saja dapat sehatkan tubuh jasmani dan tenangkan
jiwa, tapi juga akan gerakkan kasih kuasa Allah atas kita . Dan ingat ! Rasa
senang atau mengucap syukur itu, adalah buah-buah Roh Kudus,yaitu ; sukacita
dan damai sejahtera (Galatia 5:22). 3) Rasa sehat.
Demikian pula rasa sehat, tentunya bukan hanya milik orang sehat
saja. Dengan merasa sakit, atau tak bahagia, maka lama kelamaan kita akan
jadi makin sakit dan tak bahagia . Tapi dengan merasa sehat atau bahagia (bukan
berlaku munafik tapi karena percaya yg dijanjikan Tuhan, yaitu ; bahwa kita
akan menerima semua itu), maka pasti rasa sakit itu akan bisa berkurang, bahkan
kita akan makin bergairah dan bersemangat kembali. Perlu diingat, jika
kita sungguh percaya dan taat, maka tentu Tuhan tak akan tinggal diam, Dia akan
turun tangan menolong, agar janjiNya bisa digenapi. Perhatikan apa yg Tuhan kata
kan, lewat Markus 11:24, yaitu ; jika kita meminta apapun, kita harus lebih
dulu ; percaya sudah menerima (sudah sembuh,sudah diberkati, dan lain
sebagainya), maka barulah hal itu akan diberikan pada kita. Inilah yg
disebutkan perlengkapan senjata Allah, yaitu meng gunakan ‘perisai iman’
(Efesus 6:11,16). Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar