Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Senin, 08 April 2013


Ibadah Memberi Banyak Keuntungan“  

"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar” (1 Timotius 6:6).  Apa benar bahwa ibadah itu, bisa datangkan banyak keuntungan besar ?  Keuntungan apa sajakah yang bisa kita peroleh, jika kita mempercayai dan mentaati apa yang diajarkan lewat ibadah kita ?  1)  Rasa cukup .  Satu ketika ada seorang kaya raya, mendatangi seorang nelayan yg sedang santai diperahunya. Lalu katanya ; “Kenapa anda tidak cari ikan ?”  “Saya telah memperoleh cukup untuk hari ini !” jawab si nelayan.  Kata sikaya ; “Mengapa anda tidak cari lebih banyak dari yg dibutuhkan, supaya anda bisa menyimpan banyak kelebihan, agar kelak bisa jadi kaya !”  “Setelah jadi kaya, lalu apa yg bisa saya lakukan ?” tanya sinelayan lagi.  “Ya tentunya andakan bisa hidup tenang sambil bersantai !”  “Lho, jadi menurut anda, apa yg sedang saya lakukan sekarang ?” kata sinelayan sambil senyum. Dari kisah ini, ada satu pemahaman yg perlu kita renung kan, yaitu ; mungkin secara kekayaan, mereka jelas tidak akan sama. Tapi yang namanya, rasa tenang, bahagia, gembira, puas, dan lain sebagainya, bukan kah itu bisa dimiliki oleh siapa saja, entah dia kaya atau miskin ?  Jadi entah dia itu kaya atau miskin, jika dia dikuasai oleh keinginan mengejar rasa puas, maka tetap saja dia akan hidup dalam derita . Apalagi jika demi rasa puas itu, dia sampai rela melakukan hal-hal yang melanggar perintah Tuhan ?  Akibatnya bukan saja hidupnya bisa sengsara, tetapi juga bisa membuatnya binasa. Karena mengejar rasa puas/ keinginanlah, banyak orang yang ahirnya susah kan diri, dengan berbagai derita (1 Timotius 6:10). Waktu umat Israel,disuruh memungut manna (Keluaran 16:18). Ada yg pungut banyak, ada yg sedikit . Tapi kata Tuhan, bahwa yg kumpulkan banyak tak kelebihan,yg kumpul kan sedikit juga tak akan kekurangan. Sebab yg beroleh banyak, tentu punya kebutuhan dan pengeluaran yg sama banyak nya juga.  Dan bukankah kendalikan diri atau rasa puas, adalah buah Roh Kudus ? (Galatia 5:22-23).  2) Rasa senang atau syukur. Saudara, tentunya rasa syukur bukan hanya milik yang sedang bahagia,kelimpahan, dan tanpa kurang suatu apapun. Tapi bisa jadi milik semua orang (entah apapun keadaannya), asal percaya ; bahwa dengan lakukan hal itu, sebenarnya dia sedang mentaati kehendak Tuhan, yaitu untuk ; mengucap syukur dalam segala hal (1 Tesalonika 5:18).  Dan tiap pelaku kehendak Tuhan, pastilah akan ada upah besar yang menantinya .  Karena dengan menabur syukur, tentu kita akan menuai syukur-syukur lainnya, yang mendatangkan kebahagia an.  Dengan mensyukuri apa yang ada, bukan saja dapat sehatkan tubuh jasmani dan tenangkan jiwa, tapi juga akan gerakkan kasih kuasa Allah atas kita . Dan ingat ! Rasa senang atau mengucap syukur itu, adalah buah-buah Roh Kudus,yaitu ; sukacita dan damai sejahtera (Galatia 5:22).  3)  Rasa sehat.  Demikian pula rasa sehat, tentunya bukan hanya  milik orang sehat saja.  Dengan merasa sakit, atau tak bahagia, maka lama kelamaan kita akan jadi makin sakit dan tak bahagia . Tapi dengan merasa sehat atau bahagia (bukan berlaku munafik tapi karena percaya yg dijanjikan Tuhan, yaitu ; bahwa kita akan menerima semua itu), maka pasti rasa sakit itu akan bisa berkurang, bahkan kita akan makin bergairah dan bersemangat kembali.  Perlu diingat, jika kita sungguh percaya dan taat, maka tentu Tuhan tak akan tinggal diam, Dia akan turun tangan menolong, agar janjiNya bisa digenapi. Perhatikan apa yg Tuhan kata kan, lewat Markus 11:24, yaitu ; jika kita meminta apapun, kita harus lebih dulu ; percaya sudah menerima (sudah sembuh,sudah diberkati, dan lain sebagainya), maka barulah hal itu akan diberikan pada kita. Inilah yg disebutkan perlengkapan senjata Allah, yaitu meng gunakan ‘perisai iman’ (Efesus 6:11,16). Gbu.

Tidak ada komentar: