“Kegagalan Eli
Sebagai Pemimpin”
“Adapun anak-anak
Eli adalah orang-orang dursila ; mereka tidak mengindahkan TUHAN,” (1
Samuel 2:12). Dari kisah ini, kita tahu
bahwa imam Eli telah gagal, baik itu sebagai pemimpin didalam rumah tangganya,
maupun sebagai pemimpin bagi negaranya.
Apa yg biasanya menyebabkan seorang laki-laki (kepala), gagal didalam
memimpin keluarganya ? 1)
Terlalu sibuk dengan pekerjaannya .
Sebagai seorang imam atau pemimpin dinegara yg ber-azaskan Tuhan, Eli
tentu sangat sibuk sekali dengan pekerjaannya.
Itulah yg kemudian menyebabkan dia tidak memiliki hubungan yg karib,
atau kurang perhatian dengan perkembangan anak-anaknya. Sebuah film action mengisah kan
seorang detektif yang terlalu sibuk dengan pekerjaan nya, pada suatu ketika dia
ditugaskan membongkar kasus pembunuhan .
Dan betapa kagetnya dia, karena setelah terbongkar ; ternyata anak
sulungnya, ada ikut terlibat dalam kasus pembunuhan itu . Dan itu pulalah yang
terjadi pada Eli, anak-anaknya berkembang menjadi anak-anak yang dursila dan
suka menajiskan pekerjaan Tuhan di Bait Allah (1 Samuel 2:17,22,23) . 2) Tidak
tegas didalam mendidik . Banyak orang tua yang tidak mau berlaku tegas
didalam mendidik anak-anaknya, dengan alasan kasihan, masih kecil dan lain
sebagainya . Padahal arti dari pada
tegas, bukan berarti harus keras dan kejam . Melainkan jika kita sudah buat
aturan, maka meski karena alasan apapun, hal itu tetap tak boleh dilanggar, dan
sianak (meski kita kasihan), tetap harus menerima akibat hukuman . Mengapa ? Sebab kebodohan melekat pada hati orang muda, dan
tongkat didikan yg tegas akan mengusir kebodohannya itu (Amsal 22:15) . Padahal jika orang tua tidak bertindak tegas
pada anak-anaknya, maka sepertinya saja dia sayang anak, padahal sebetulnya dia
benci alias akan mencelakakan masa depannya (Amsal 13:24). Dan akibatnya bukan
saja sianak yang akan celaka dimasa depan, tapi kita juga orang tua akan sedih
dan menderita, lihat masa depannya kelak (Amsal 29:17) . 3) Tidak jadi teladan kebenaran . Atau dengan kata lain, rupanya Eli sudah hidup
tidak benar dihadapan Tuhan dan manusia.
Mengapa saya berani mengatakan seperti itu ? Buktinya Tabut Perjanjian Allah, sampai
berhasil direbut musuh, dan negaranya dikalahkan (1 Samuel 4:11) . Bahkan Eli
sendiripun sampai meninggal karena terkejut, entah karena penyakit struk atau
jantung (1 Samuel 4:18) . Sebab tak
mungkin sebuah negara bisa dikalahkan musuh, jika Allah dipihak dia. Atau sebuah rumah tangga dapat dihancurkan
iblis, jika kepala atau pemimpinnya hidup takut akan Tuhan. Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar